Kematian Karang Akibat Pemanasan Global
Pada dasarnya pemanasan global dapat mengakibatkan terjadinya perubahan suhu bumi. Hal ini juga berimbas kepada perubahan suhu air laut yang semakin meningkat sehingga kondisi lingkungan laut dapat berubah secara kompleks yang berdampak pada kehidupan organisme laut, termasuk terumbu karang
Terumbu karang merupakan salah satu biota laut yang mengalami kerusakan akibat pemanasan global ini. Naiknya suhu dan permukaan air laut pada dasarnya merupakan dua kendala yang menjadi penyebab kerusakan dan kepunahan terumbu karang. Kedua kendala tersebut juga memberikan dampak serius pada ekologi samudera dan yang paling penting ekosistem terumbu karang yang merupakan tempat tinggal berbagai macam mahluk hidup samudera.
Terganggunya kehidupan terumbu karang tidak hanya disebabkan oleh pemanasan global, juga oleh intensitas cahaya matahari, pencahayaan yang terlalu lama, peningkatan atau penurunan suplai nutrien, buangan limbah panas, pengadukan lumpur oleh aktivitas pengeboran dan buangan minyak, curah hujan, radiasi ultraviolet, dan pencemaran herbisida.
Faktor-faktor kerusakan pada terumbuh karang akibat pemanasan global adalah :
a. Peningkatan suhu air lautb. Naiknya permukaan air laut
c. Perubahan arus
d. Peningkatan oksigen beracun
e. Penurunan kadar oksigen
f. Peningkatan kadar salinitas
Dampak dari pemanasan global yang dapat menyebabkan kerusakan dan kematian pada terumbu karang adalah sebgai berikut:
a. Kekurangan suplai nutrient
Alga yang merupakan sumber makanan terumbu karang akan mati karena tidak mampu beradaptasi dengan peningkatan suhu air laut. Hal ini berdampak pada menipisnya ketersediaan makanan terumbu karang. Kekurangan makanan tersebut berdampak pada keberadaan terumbu karang, yang berubah warna menjadi putih (bleaching) dan pada kondisi yang ekstrem dapat mengalami kematian. Dampak yang lebih lanjut adalah hilangnya ikan karang, baik sebagai habitat maupun sebagai sumber makanan atau terjadi perubahan komposisi ikan di perairan laut
b. Peningkatan pertumbuhan karang
Kebanyakan terumbu karang mampu bertahan dengan naiknya permukaan laut yang telah diperkirakan kurang lebih 50 cm hingga tahun 2010. Dataran terumbu karang yang terbuka pada saat surut, yang membatasi pertumbuhannya ke atas, akan dapat mengambil keuntungan dari kenaikan tersebut. Tetapi karang yang telah melemah karena meningkatnya suhu atau faktor-faktor lain mungkin tidak dapat tumbuh dan membangun kerangka kapur secara normal. Apabila hal ini terjadi, pulau-pulau yang rendah tidak mendapat perlindungan dari terumbu karang di sekitarnya dari gelombang dan badai.
Peningkatan suhu air laut diduga sebagai penyebab terjadinya pemutihan pada terumbu karang. Pemutihan karang (Bleaching) adalah suatu penurunan jumlah simbiotik Dinoflagellata (Zooxanthella) atau penurunan pigmen klorofil yang terdapat pada jaringan endodermis karang .
Pemutihan karang, dapat diartikan sebagai hilangnya atau dikeluarkannya Zooxanthella dari tubuh karang ketika karang mengalami perubahan ekstrim di lingkungannya secara mendadak. Perubahan kondisi lingkungan yang berubah secara drastis ini dapat menyebabkan karang menjadi stres dan akhirnya menunjukkan gejala pemutihan.
Dengan kenaikan temperatur 1-2°C di atas suhu perairan maksimum musim panas dapat mengakibatkan pemutihan karang yang dapat menyebabkan 90-95 % kematian karang. Bila kenaikan suhu berlangsung 5-10 minggu dapat menyebabkan Zooxanthella lepas dari jaringan karang dan dapat menyebabkan pemutihan pada banyak jenis karang yang dominan. Jika tekanan tersebut lebih besar lagi atau berlangsung lebih lama lagi maka karang dapat mengalami kematian.
Pada saat stress, pigmen warna (Alga bersel satu atau zooxanthellae) yang melekat pada tubuhnya akan pergi ataupun mati sehingga menyebabkan terjadinya bleaching (pemutihan). Sebanyak 70-80 persen karang menggantungkan makanan pada alga tersebut, jadi mereka akan mengalami kelaparan ataupun kematian. Bila penyebab stress tidak segera ditangani, maka akan menimbulkan kematian secara besar-besaran terhadap terumbu karang tersebut.
Adapun dampak berkelanjutan dari pemutihan karang yaitu antara lain:
a. Jumlah atau kelimpahan karang
Pemutihan karang dapat menyebabkan 90-95% kematian karang. Bila tekanan lingkungan sangat besar dan berlangsung cukup lama, karang akan mengalami kematian. Selanjutnya, dapat mempengaruhi jumlah / populasi karang.
b. Menurunnya kapasitas/reproduksi karang
Jumlah / kelimpahan karang berkurang karena pemutihan mematikan karang dewasa sebelum matang bereproduksi. Sebagai contoh, karang-karang Acroporidae yang memerlukan waktu 4-5 tahun untuk matang bila peristiwa pemutihan yang terjadi rata-rata setiap 3-4 tahun dan frekuensi ini terus meningkat, maka karang akan gagal untuk berreproduksi. Juga bila dampak pemutihan karang yang terjadi sangat parah maka alga yang berkembang secara meluas dapat mencegah rekolonisasi karang-karang baru.
c. Kemampuan tumbuh
Kemampuan tumbuh karang menurun karena terjadi perubahan suhu ekstrim di lingkungan secara mendadak, sehingga karang menjadi stres. Semula karang terbiasa pada suhu konstan, bila terjadi perubahan suhu, karang terancam rusak sehingga kekurangan kemampuan untuk tumbuh.
d. Mencegah rekolonisasi
Rekolonisasi adalah pembentukan koloni kembali yang dilakukan oleh mahluk hidup. Pemutihan karang menyebabkan karang gagal bereproduksi. Bila pemutihan karang yang terjadi sangat parah dapat menyebabkan gagal rekolonisasi karang baru. Artinya karang tidak dapat membentuk koloni kembali.
1 komentar:
Bet365 Casino Review 2021 ⏩ Top Sites for 2021
Bet365 Review ✓ Comprehensive Review ✓ Exclusive 위닉스사이트 Bonuses 엠비 션 주소 ✓ 코드 벳 Instant Play! ✓ Is Bet365 Casino Safe & Secure? ✓ Up to £100 마틴 배팅 in Bet Credits for new players. 7 포커
Posting Komentar